Tuesday 23 December 2014

TKI llegal yang bermasalah di Malaysia dipulangkan oleh Pemerintah Indonesia


Jokowi penuhi janji pulangkan 1.428 TKI ilegal di Malaysia
Atas instruksi Presiden Joko Widodo kepada Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri dan Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi, hari ini, Selasa (23/12), pemerintah mulai memulangkan ratusan Tenaga Kerja Indonesia ilegal di Malaysia.
Realisasi pemulangan para pekerja tanpa dokumen sah itu dilakukan hari ini dan 24 Desember 2014. Gelombang pertama yang diberangkatkan adalah 707 pekerja dari Depo Imigrasi dan Shelter Malaysia.

Melalui keterangan pers diterima merdeka.com, Kemenlu RI meminta bantuan TNI Angkatan Udara untuk pemulangan tersebut. Tujuh unit Hercules akan membawa para TKI ilegal ke Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Daerah asal para TKI itu meliputi Jawa Timur, Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jakarta, NTT, NTB, dan Sumatera Selatan," tulis Kemenlu.
Kemenlu akan bekerja sama dengan Kemenaker maupun BNP2TKI, mengatur pemulangan lebih lanjut para buruh migran tersebut ke kampung halaman masing-masing.

Wakil Menteri Luar Negeri A.M Fachir akan mengawal keberangkatan mereka dari pangkalan udara militer Subang, di Malaysia. Sementara Menlu Retno menerima gelombang pertama sesampainya mereka di Halim.
Dalam pemulangan ini, Menaker Hanif Dhakiri menargetkan 1.428 pekerja pulang. Sementara merujuk data Kemenlu, kurang lebih 2,7 juta warga negara Indonesia ke luar negeri secara ilegal. Adapun total buruh migran asal Tanah Air yang mengadu nasib di negeri orang hingga 2013 sebanyak 6,2 juta jiwa.

Akhir bulan lalu, Presiden Jokowi memerintahkan Kemenaker dan Kemenlu mencari solusi buat memulangkan TKI ilegal yang ingin pulang dari Negeri Jiran.
Perintah itu dia berikan selepas menggelar audiensi dengan para buruh migran. Pemulangan dipilih sebagai solusi, setelah perwakilan TKI mengatakan pada Jokowi penyiapan kualitas SDM sejak di dalam negeri harus diperbaiki. Sehingga para pekerja tak keberatan bila perlu ada moratorium pengiriman TKI antara Indonesia-Malaysia.

"Bicara masalah TKI yang utama masalah perlindungan, seharusnya ada pendidikan kepada TKI dan pada saat crossborder itu ada titik lemah sehingga banyak TKI menyeberang ke Malaysia tanpa dokumen," kata seorang perwakilan TKI bernama Sigit kepada Presiden Jokowi lewat telekonferensi, Minggu (30/11).
Jokowi mengatakan, pemerintah siap memberikan yang terbaik buat para TKI. "Kami ingin memberikan yang terbaik tetapi memang kesulitannya yang ilegal ini. Dalam waktu dekat kami akan carikan solusinya," katanya saat itu.

Sumber : http://www.merdeka.com

No comments:

Post a Comment